Relational Database
Relational database atau basis data relasional adalah basis data yang mengorganisir data berdasarkan model hubungan data-data tersebut. Jenis database ini memiliki data yang diatur dalam kategori yang telah ditentukan menggunakan serangkaian tabel.
Tabel-tabel tersebut terdiri atas rows (baris), dan column (kolom). Biasanya relational database menggunakan sistem Structured Query Language atau SQL sebagai bahasa pemrograman untuk memelihara basis data. Contoh database relasional antara lain MySQL, Oracle, dan Microsoft SQL Server.
NoSQL database kerap disebut juga basis data non-relasional adalah basis data yang data-data di dalamnya tidak mengikuti skema yang telah ditentukan sebelumnya. Basis data yang tidak menggunakan SQL biasanya dipahami sebagai jenis database NoSQL.
Karena tidak bersifat relasional, jenis database ini biasanya ideal untuk menyimpan data yang tidak terstruktur atau hanya semi-terstruktur. Salah satu manfaat database NoSQL adalah untuk mengembangkan dan mengubah database dengan cepat tanpa mengganggu aplikasi. Contoh database ini antara lain MongoDB dan CouchDB.
Cloud database adalah basis data yang telah dibuat khusus atau dikustomisasi untuk digunakan dalam lingkungan virtual melalui platform cloud computing. Jenis database ini memberikan berbagai layanan cloud computing kepada pengguna untuk mengakses database.
Beberapa keuntungannya antara lain skalabilitas dan ketersediaan data on-demand yang sangat baik. Pengguna juga dapat membayar kapasitas penyimpanan dan bandwith per pengguna. Contoh cloud database adalah Microsoft Azure SQL database dan Amazon Relational Database Service.
Cara Meningkatkan Performance Database
Mengutip Arifin dalam jurnal Meningkatkan Efektivitas Pengelolaan Database dengan Optimasi SQL dalam repository.dinus.ac.id, peningkatan performance atau optimasi dapat dilakukan dengan berbagai cara, tergantung pada database yang digunakan. Contohnya, peningkatan kinerja atau performance bisa dilakukan dari sisi administrasi database yakni dengan cara konfigurasi file dan update service atau security pack.
Salah satu cara meningkatkan performance database adalah dengan optimasi sederhana. Berikut beberapa contoh cara-caranya.
Index dapat meningkatkan kinerja atau performance dengan cara meningkatkan kecepatan pencarian pada record yang diinginkan. Namun, cara ini tidak selalu bisa diterapkan ke semua kunci indeks. Lagi-lagi tergantung datanya. Pada cara ini, proses pencarian akan dilakukan dengan cara index scan atau memindai langsung pada indeks dan bukan pada tabel.
Menghilangkan Duplikasi Data
Sistem database memang dirancang agar dapat menghindari atau meminimalisir duplikasi pada data.
Saat terdapat ada duplikasi data, pasti data baru tidak dapat tersimpan dalam database dan sistem database dapat memberikan notifikasi error ke administrator database.
Database adalah kumpulan data yang terkumpul jadi satu dalam suatu sistem, itu artinya lebih mudah dalam melakukan perlindungan dari orang- orang yang tidak bertanggung jawab.
Mungkin sekilas, dari sisi keamanannya menyimpan database di perangkat lebih aman daripada di server.
Namun sebenarnya tidak lho DomaiNesians! Ketika kamu menyimpan database di perangkat jika terjadi error secara tiba – tiba pada perangkat, maka database akan hilang.
Kecuali kamu yang sering melakukan backup database dan di upload ke dalam storage berbasis cloud (Gdrive).
Berbeda apabila kamu menyimpan database di dalam hosting atau Cloud VPS.
Di DomaiNesia, kamu akan disediakan layanan backup setiap hari nya, jadi data- data yang ada dalam hosting DomaiNesia akan terbackup secara otomatis.
Selain layanan backup, ada fitur yang dapat melindungi data dalam hosting seperti proteksi Imunify360.
Mengaktifkan proteksi Imunify360 juga sangatlah mudah, kamu bisa ikuti panduan Panduan Imunify360 di Hosting Untuk Proteksi Malware.
Apalagi di VPS DomaiNesia, sekarang ini sudah menerapkan teknologi Cluster Server didalamnya ada metode Triple Replication.
Dengan demikian, apabila terjadi masalah pada salah satu server fisik, data yang ada pada Cloud VPS masih aman dan dapat berjalan seperti biasa.
Baca Juga : Panduan Fitur CSP (Content Security Policy) untuk Mencegah Serangan XSS
Dapat Diakses Banyak User
Ketika data disimpan secara offline di perangkat yang berbeda, untuk mengakses sebuah file tentu harus menghubungi pemilik perangkat terlebih dahulu bukan?
Nah, hal itu dianggap kurang efektif dan tidak efisien.
Apalagi jika membutuhkan data dalam waktu yang bersamaan, pasti kamu harus menunggu hingga user lain selesai menggunakan perangkat tersebut.
Dengan adanya database yang didimpan dalam hosting maupun Cloud VPS, siapapun bisa mengaksesnya dengan mudah, asalkan memiliki hak akses.
Setelah kamu mengetahui bahwa database adalah kumpulan data yang disimpan secara sistematis dan saling berhubungan, selanjutnya kamu harus tahu komponen dalam pembuatan database.
Berikut ini merupakan komponen- komponen yang digunakan dalam membuat database.
Data adalah komponen penting atau krusial dalam pembuatan database.
Apa yang akan dibuat dalam database jika tidak ada data?
Singkatnya data merupakan fakta yang terkait dengan suatu objek tertentu. Misalnya seperti nama, usia, tinggi, dan berat. Selain fakta, data juga dapat merupakan gambar, teks, file, pdf, video, dan sebagainya.
Dalam membuat database, biasanya data disusun dengan sistematis terdiri atas database, table, record, dan field. Adapun penjelasannya sebagai berikut :
Biasanya, database adalah penyimpanan data yang dikemas dalam bentuk tabel. Dalam setiap tabel terdapat kumpulan record atau isi dari suatu tabel.
Dan dalam setiap record akan terdapat field yang berisikan informasi data tersebut. Misalnya kamu ingin membuat database penjualan dengan tabel pelanggan dan tabel transaksi seperti gambar di bawah ini.
Database penjualan adalah database yang menyimpan setiap record dan field pada tabel pelanggan dan tabel transaksi.
Dengan menggunakan struktur ini, kamu dapat mengatur data secara logis dan efisien. Hal ini membuat kamu dapat mencari, mengelola, dan mengakses informasi dengan lebih mudah, yang merupakan bagian penting dari penggunaan data dalam dunia digital yang terus berkembang.
Meskipun konsep ini mungkin terdengar kompleks, pemahaman dasar ini dapat membantu siapa saja yang ingin memahami bagaimana data disimpan dan diatur dalam komputer.
Hardware adalah komponen fisik yang digunakan untuk menyimpan dan mengelola data. Saat kamu menyimpan data di lokasi tertentu, seperti di jaringan lokal, beberapa perangkat keras yang biasanya digunakan termasuk disk, komputer, dan memori.
Disk atau hard drive adalah tempat penyimpanan utama di komputer yang dapat menyimpan data dalam jumlah besar.
Komputer itu sendiri berfungsi sebagai pusat pengolahan data, sementara memori, atau RAM, digunakan untuk menyimpan data yang sedang digunakan oleh komputer.
Ketika data harus disimpan secara online, penggunaan hardware menjadi sedikit berbeda. Dalam menyimpan data di internet, biasanya digunakan website dan server hosting.
Website adalah lokasi online di mana data dapat diakses melalui browser web, sementara server hosting adalah komputer yang berfungsi sebagai “rumah” untuk data tersebut.
Ketika kamu mengakses suatu situs web, data tersebut sebenarnya diambil dari server hosting yang berada di lokasi fisik tertentu dan diakses melalui internet.
Perangkat lunak atau software mencakup semua program atau sistem dalam database yang menyimpan dan mengolah data. Software utama dalam database yaitu:
Jika kamu ingin mengoperasikan database dengan lancar, sangat penting untuk memilih sistem operasi yang kompatibel dengan database yang ingin kamu bangun.
Dalam hal ini, kamu memiliki dua opsi utama, yaitu Windows dan Linux. Windows adalah sistem operasi yang dikenal oleh banyak orang.
Sistem Operasi ini umum digunakan di berbagai lingkungan, mulai dari komputer pribadi hingga server perusahaan. Windows memiliki interface yang user-friendly dan banyak dukungan aplikasi, termasuk database.
Oleh karena itu, jika kamu terbiasa dengan Windows dan ingin menjalankan database dengan antarmuka yang familiar, sistem operasi ini dapat menjadi pilihan yang baik.
Di sisi lain, Linux adalah sistem operasi open-source yang kuat dan andal. Linux sering digunakan dalam pengelolaan server dan sistem database.
Sistem operasi ini menawarkan fleksibilitas yang lebih besar dalam hal konfigurasi dan pengelolaan sumber daya. Jika kamu mencari alternatif yang lebih terfokus pada keandalan dan kontrol yang tinggi, Linux bisa menjadi pilihan yang baik.
Pilihan antara Windows dan Linux untuk sistem operasi database tergantung pada kebutuhan dan preferensi kamu.
Penting untuk memahami bahwa kedua sistem operasi memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing, dan keputusan akhir harus mempertimbangkan faktor-faktor seperti tingkat keahlian kamu, jenis database yang digunakan, dan lingkungan pengoperasian yang diinginkan.
Dengan memilih sistem operasi yang tepat, kamu dapat memastikan bahwa database kamu berjalan dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan kamu.
DBMS atau Database Management System, adalah perangkat lunak yang berperan penting dalam mengelola database. DBMS dirancang untuk memudahkan berbagai operasi termasuk input, pengambilan, pembaruan, dan penghapusan data dalam suatu database.
Melalui penggunaan DBMS, pengguna dapat mengakses, mengelola, dan menjaga integritas data dengan lebih efisien. Ada berbagai pilihan DBMS yang tersedia, yang dapat digunakan berdasarkan kebutuhan dan preferensi.
Sebagai contoh, jika kamu mengelola sebuah website, MySQL bisa menjadi pilihan yang baik. MySQL adalah salah satu sistem manajemen database yang paling umum digunakan di seluruh dunia, terutama dalam pengembangan aplikasi web.
MySQL dapat mengakomodasi data dengan baik dan menyediakan kemudahan dalam melakukan operasi database seperti penyimpanan, pengambilan, dan pembaruan data.
Pemilihan DBMS harus didasarkan pada karakteristik dan kebutuhan proyek kamu. Selain MySQL, ada banyak DBMS lain yang mungkin lebih cocok seperti Informix, Sybase, dBasem Focbase, dan lain-lain.
Oleh karena itu, penting untuk memahami persyaratan proyek kamu dengan baik sebelum memilih DBMS yang tepat untuk digunakan.
Baca Juga : Mengenal MongoDB, Si Database NoSQL Populer
Database Warehouse
Database jenis ini sering digunakan untuk melakukan analisis dan pelaporan data. Database warehouse dianggap sebagai komponen inti business intelligence.
Database warehouse yaitu repository sentral terpadu dan berasal dari satu atau lebih sumber yang berbeda.
Menentukan Tipe Data
Cara kedua untuk meningkatkan performance database adalah dengan menentukan tipe data. Tipe data yang terlalu kecil atau terlalu besar dapat menimbulkan masalah seiring dengan penambahan data yang cepat setiap harinya. Karena itu, diperlukan ketelitian dan analisa yang baik dalam menentukan tipe data. Misalnya dalam menggunakan tipe data char dan varchar.
Tipe data char biasanya diperuntukkan untuk data dengan panjang digit yang konsisten, misalnya kode pos. Sedangkan varchar digunakan untuk data yang panjangnya bervariasi.
Database Warehouse
Database warehouse adalah sistem database yang biasa digunakan untuk melakukan pelaporan dan analisis data. Database warehouse merupakan repository sentral data yang terpadu dan berasal dari satu atau lebih sumber yang berbeda-beda.
Sistem database ini kerap dianggap sebagai komponen inti dari business intelligence. Data yang tersimpan dalam warehouse awalnya diunggah dari sistem operasi, kemudian disimpan dan dimungkinkan untuk pembersihan data.
Setelah memahami jenis-jenis database di atas, kita mungkin bertanya-tanya: Apa sih gunanya memahami database dan berbagai bahasa pemrogramannya yang rumit itu? Meskipun terkesan rumit, database memiliki fungsi yang sangat penting bagi keseharian kita. Berikut fungsi dan manfaat database dikutip dari Section Class Content Fakultas Komputer Umitra.
Apa itu database MySQL dan MongoDB
MySQL adalah sistem pengelolaan database SQL (relational database) yang populer di kalangan programmer.
MySQL dikenal dengan kemudahannya dalam merancang dan mengelola data.
Hal ini karena MySQL menyimpan data yang dimasukkan ke dalam bentuk tabel dan memiliki relasi antar tabel.
Sedangkan MongoDB adalah salah satu contoh database NoSQL yang juga terkenal di kalangan programmer.
MongoDB dapat menyimpan data dalam jumlah yang besar, bervariasi dan tidak terstruktur.
Selain itu juga dapat digunakan dimanapun dan oleh siapapun, karena MongoDB bersifat open source.
Tentu antara MySQL dengan MongoDB memiliki perbedaan. Berikut ini adalah perbedaan MySQL dengan MongoDB yang harus kamu pahami.
Dari sisi jumlah data, untuk data yang berjumlah besar, beragam, dan berkembang pesat akan lebih baik menggunakan MongoDB. Sedangkan jika data hanya dalam skala kecil dan tidak berkembang pesat kamu bisa digunakan MySQL.
Dari sisi struktur data, MongoDB cocok digunakan untuk data yang tidak terstruktur. Sedangkan MySQL digunakan untuk data yang terstruktur.
Dari sisi bentuk data, MongoDB berbentuk dokumen JSON sedangkan MySQL berbentuk tabel dan baris.
Dari sisi kecepatan performa, jika data bertambah besar menggunakan MongoDB adalah pilihan yang tepat. Karena jika menggunakan MySQL akan lambat dalam proses pengelolaan data.
Dari sisi query, MongoDB menggunakan JavaScript sedangkan MySQL menggunakan Structured Query Language (SQL).
Dari sisi schema, dengan MongoDB kamu tidak perlu menentukan aturan data (schema) misalnya tipe data terlebih dahulu. Sedangkan dalam MySQL kamu harus menentukan schema untuk membuat tabel.
Kapan harus menggunakan MySQL atau MongoDB? Untuk penggunaan di antara keduanya, pastinya tergantung dengan kebutuhan website.
MongoDB dapat digunakan saat menemui data yang diintegrasikan dalam jumlah besar. Misalnya memiliki toko online yang ramai pelanggan yang setiap menitnya terdapat ada 100 data pelanggan yang masuk.
Bagi Kamu yang mencari hosting dengan banyak database, seperti maria DB, posgeee dan lain lain, Tenang saja! Semua hosting di DomaiNesia sudah support MySQL. Jadi apabila kamu ingin mencoba untuk menyimpan database website di hosting, kamu bisa memilih paket hosting sesuai dengan kebutuhan.
Setiap hosting di DomaiNesia memiliki spesifikasi tersendiri agar kamu tidak bingung memilih hosting.
Nah buat kamu yang ingin menggunakan MongoDB, kamu harus pilih minimal paket Hosting Monster keatas.
SLOT ADALAH DATABASE JDIH PENGADILAN AGAMA SUKADANA - LAMPUNG TIMUR adalah Situs Casino Online Paling Besar dan Terbaik di Asia! Kami menawarkan pengalaman bermain yang luar biasa dengan berbagai permainan dan layanan terbaik. Berikut adalah beberapa poin penting mengenai situs kami.
Database adalah kumpulan informasi yang disimpan secara sistematik dalam komputer sehingga kemudian dapat diperiksa dengan mudah melalui program komputer tertentu. Dengan database, kita dapat lebih mudah menganalisis data yang sangat banyak dan menemukan teori, pola, atau kesimpulan dari data-data tersebut.
Memahami dasar tentang database terbilang penting di zaman yang segala sesuatunya mengandalkan data saat ini. Dalam artikel ini, kita akan mengenal lebih jauh mengenai apa itu database, jenis-jenisnya, hingga fungsi dan contohnya.
Mengutip Andry Andaru dalam makalah Pengertian Database Secara Umum, database atau basis data adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara menurut M Dwi Setyo dalam Materi Basis Data di situs academia.edu, database atau basis data adalah kumpulan file-file yang mempunyai kaitan sehingga membentuk suatu bangunan data untuk menginformasikan suatu perusahaan atau instansi alam batasan tertentu.
Jika dipahami per kata, basis atau base berarti markas atau gudang tempat berkumpul. Sedangkan data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek, yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi, atau kombinasinya. Jadi, database dapat dipahami sebagai markas atau gudang tempat berkumpulnya representasi fakta dunia nyata dalam bentuk data.
Database memiliki berbagai macam jenis. Berikut penjelasannya mengutip situs Universitas Stekom dan Biro Administrasi Mutu Akademik dan Informasi Universitas Medan Area.
Operational Database
Operational database atau On Line Transaction Processing adalah basis data yang berfungsi sebagai suatu tempat untuk mengelola data dinamis secara langsung dan saat itu juga atau real-time. Jenis database ini memungkinkan pengguna untuk melihat, memodifikasi data, dan melakukan sesuatu terhadap data tersebut.
Modifikasi data yang dimaksud antara lain dengan cara mengubah, menambah, atau menghapus data secara langsung melalui perangkat keras yang digunakan. Beberapa bahasa pemrograman yang digunakan dalam operational database antara lain JavaScript Object Notation (JSON) dan Extensible Markup Language (XML).
Menyeleksi Data dengan Cepat dan Mudah
Sistem database memungkinkan kita untuk mendapatkan data yang terseleksi dengan cepat dan mudah. Sistem ini memiliki kemampuan untuk menyajikan data yang telah terseleksi dalam suatu kelompok secara berurutan dan dalam waktu singkat.
Kemudahan ini bisa kamu rasakan ketika mencari sesuatu di mesin pencarian Google, misalnya. Database memungkinkan mesin pencari menyajikan situs-situs yang relevan dengan pencarian kita dalam waktu cepat.